Sabtu, 20 Juni 2015

PENETAPAN KADAR Cr


Penetapan Kadar Khrom Dalam Kalium Dikromat

DASAR
                Khaliumkhromat yang berwarna kuning dengan asam sulfat menjadi kaliumdikhromat yang berwarna sindur. Khrom yang bermartabat (VI) ini direduksikan menjadi khrom (III) berwarna hijau. Kemudian diendapkan dengan amonia sebagai khrom(III)hidroksida yang berwarna hijau kebirubiruan dan setelah dipijarkan akan menjadi khrom(III)oksida berwarna hijau.

REAKSI
  • 2K2CrO4 + H2SO4 → K2SO4 + K2Cr2O7 + H2O
        kuning                                                                                                   sindur
  • K2Cr2O7  + H2SO4 → H2Cr2O7 + K2SO4
  • H2Cr2O7 → 2CrO3 + H2O
  • 2CrO3 + 3Na2SO3 → Cr2O3 + 3Na2SO4
  • Cr2O3 + 3H2SO4 → Cr2(SO4)3 + 3H2O
  • Cr2(SO4)3 + NH4OH → 2Cr(OH)3 + 3(NH4)2SO4
  • 2Cr(OH)3Cr2O3 + 3H2O

ALAT DAN BAHAN
ALAT :


  1.    Neraca analitik
  2.    Kaca arloji
  3.    Piala gelas 400  ml
  4.    Piala gelas 800 ml
  5.    Tutup kaca besar
  6.    Pengaduk
  7.    Policemen
  8.    Labu Semprot
  9.    Corong
  10.  Desikator
  11.  Masker/Tanur
  12.  Oven
  13.  Rak tabung reaksi
  14.  Cawan Porselin
  15.  Segitiga Porselin
  16.  Kassa asbes
  17.  Kaki Tiga
  18.  Penyangga corong
  19.  Teklu
  20.  Kertas saring no.41



BAHAN :
                 Sampel : Kalium Khromat                             (K2Cr2O4)
Peraksi :
        H2SO4  4N
        Hablur   Na2so3
        NH4OH 2%
        BaCl 0,5 N
         Air suling


CARA KERJA :
  1. Sampel K2CrO4 ditimbang ± 0,2 gram.
  2. Dilarutkan dengan ± 25 ml air suling ke dalam piala gelas 400 ml.
  3. Dibubuhi ± 2 ml H2SO4.
  4. Ditambahkan 0,5 gram hablur Na2SO3 sebagai pereduksi.
  5. Larutan dididihkan sampai berwarna hijau.
  6. Diencerkan dengan air suling sampai hingga ± 100 ml.
  7. Larutan dididihkan kembali.
  8. Diendapkan dengan NH4OH 2N sampai terecium bau amonia.
  9. Larutan dididihkan kembali untuk menghilangkan kelebihan amoniak.
  10. Endapan disaring dengan kertas saring no. 41 dan dicuci dengan air panans hingga bebas sulfat (SO42-) .
  11. Endapan dikeringkan, diperarang,  dipijarkan, didinginkan di desikator dan ditimbang.
  12. Proses pada no. 11 dilakukan berulang kali hingga bobot tetap(Cr2O3).

PERHITUNGAN
  Kadar = fk x bobot abu  x 100%
                  bobot sampel

Fk = 2Cr   
          Cr2O3


PEMBAHASAN
                Khrom dapat bermartabat (III) dan (VI). Garam –garam khrom mempunyai larutan yang berwarna hijau, sedangkan garam – garam khrom larutannya berwarna kuning sindur. Bila sampel dari khrom (VI) maka harus direduksikan dengan Na2SO3, NaNO3, atau KNO3 menjadi khrom (III) baru kemudian diendapkan menjadi khrom (III) hidroksida. Hal tersebut dikarenakan khrom (III) mempunyai ion logam yang berfungsi sebagai kation sedangkan khrom (VI) merupakan sisa asam yang berfungsi sebagai anion.
                NH4OH berfungsi sebagai pengendap, dengan reaksi :
                Cr2(SO4)3 + 6NH4OH → 2Cr(OH)3 + 3(NH4)2SO4
Karena krom bersifat amfoter, ia tidak dapat diendapkan dengan basa kuat juga bukan NH4OH berlebih karena akan membentuk garam rangkai [Cr(NH3)6]3+ yang larut.
                H2SO4 berfungsi untuk mengasamkan lingkungan, mempercepat reduksi, dan mendapatkan larutan sempurna, serta mencegah mengendapnya anatal-analat lain selain Cr(OH)3. Padatan Na2SO3 berguna untuk mereduksikan Krom (VI) menjadi Krom (III) agar bisa diendapkan sebagai kation.
Tujuan dilakukannya pendidihan kembali setelah pengenceran hingga 100 ml adalah agar prses pereduksian lebih sempurna.
                Penambahan Na2SO3  berfungsi sebagai pereduksi, maksudnya yaitu Krom pada waktu sebelum direduksikan berlaku sebagai sisa asam dan supaya harus bisa diendapkan harus diubah kedalam logamnya. Analat hanya bisa diendapkan sebagai logamnya dan tidak bisa diendapkan sebagai sisa asamnya. Krom pada Krom (VI) merupakan ion sisa asam yang berfungsi sebagai anion. Krom bersifat amfoter, pada kelebihan amonia dapat membentuk garam rangkai yang larut.
  Cr2(SO4)3 + 6NH4OH (berlebih) → 2Cr(OH)3 + 3(NH4)2SO4
  Cr(OH)3 + NH4OH  → [Cr(NH3)6](OH)3
Sedangkan apabila pengendapan dengan basa kuat, Cr(OH)3 akan membentuk asam yang larut .
   Cr2(SO4)3 + NaOH → 2Cr(OH)3 + 3Na2SO4
                       
    Pada pH > 8 => Cr(OH)3 → H3CrO3  
   H3CrO3 + 3NaOH → Na2CrO3 + 3H2O
                Tanda pereduksi telah sempurna yaitu larutan akan berwarna hijau. Apabila peredusian belum sempurna maka harus ditambah kembali Na2SO3. Endapan yang terbentuk berwarna hijau yang berupa selai, maka endapan disaing dengan kertas saring no 41.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar